Penurunan baru-baru ini dalam aset kripto telah membuat investor lumpuh oleh kerugian dan tentu saja dalam keraguan. Tapi masa depan uang pasti digital. Pertanyaannya adalah seperti apa bentuknya.di edisi terbaru keuangan dan pengembanganbeberapa pakar terkemuka dunia mencoba menjawab pertanyaan yang kompleks dan politis ini.
Tentu saja, uang digital sudah berkembang. Teknologi baru berharap untuk mendemokratisasikan keuangan dan memperluas akses ke produk dan layanan keuangan. Tujuan utamanya adalah memungkinkan pembayaran domestik dan lintas batas yang jauh lebih murah dan instan. Manfaat ini bisa sangat besar bagi orang-orang di negara berkembang.
Eswar Prasad dari Cornell menyajikan bentuk uang digital yang ada dan yang muncul dan mempertimbangkan implikasinya terhadap keuangan, kebijakan moneter, arus modal internasional, dan organisasi masyarakat.
Tidak semua bentuk uang digital terbukti layak. Ravi Menon dari Singapura mengatakan Bitcoin sekarang turun hampir 70% dari puncaknya pada bulan November, dan aset kripto lainnya gagal sebagai uang. Mereka aktif diperdagangkan dan banyak berspekulasi, tetapi harga mereka dipisahkan dari nilai ekonomi potensial mereka. Stablecoin dirancang untuk menahan volatilitas, tetapi banyak yang terbukti tidak stabil dan bergantung pada kualitas aset cadangan yang menopangnya, tambah Menon.
Namun, jurnalis Michael Casey berpendapat bahwa keuangan dan mata uang kripto yang terdesentralisasi tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga mengatasi masalah dunia nyata seperti krisis energi.
Regulasi adalah kuncinya. Aditya Narain dan Marina Moretti dari IMF menjelaskan bahwa struktur regulasi terjalin dan pola diharapkan muncul. Tetapi semakin lama waktu yang dibutuhkan, menurut mereka, semakin banyak otoritas nasional akan terikat oleh kerangka peraturan yang berbeda. Mereka menginginkan regulasi yang terkoordinasi secara global untuk menertibkan pasar, menanamkan kepercayaan konsumen dan menyediakan tempat yang aman untuk inovasi.
Sementara itu, bank sentral sedang mempertimbangkan mata uang digital mereka sendiri. Agustín Carstens, kepala Bank for International Settlements, dan rekan penulisnya mengusulkan bahwa bank sentral harus memanfaatkan inovasi yang ditawarkan oleh crypto sambil juga memberikan dasar kepercayaan yang penting. . Risiko privasi dan keamanan siber dapat dikelola dengan mata uang digital bank sentral yang dirancang secara bertanggung jawab, tambah Josh Lipsky dari Atlantic Council.
Di bagian lain dalam edisi ini, kontributor kami mengeksplorasi keuntungan dan kerugian dari keuangan terdesentralisasi, masa depan pembayaran lintas batas, dan bagaimana India dan negara-negara Afrika berada di garis depan pembayaran digital.
Masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana lanskap digital akan berkembang. Namun, dengan pilihan kebijakan dan peraturan yang tepat, kita dapat membayangkan masa depan dengan perpaduan mata uang pemerintah dan swasta yang tersimpan dengan aman di miliaran dompet digital orang.
terima kasih selalu membaca.